• Cerita Porno
  • Karaoke Membawa Sengsara

    Kejadian ini terjadi karena saya dan pacar saya, Anna, pergi
    berkaraoke baik beramai-ramai dengan teman-teman kami maupun hanya
    kami berdua. Suatu hari saya diberitahu oleh teman saya bahwa ada
    sebuah tempat karaoke di Kelapa Gading yang memutarkan lagu-lagu
    karaoke dengan gambar-gambar wanita telanjang. Karena penasaran dan
    ingin mengetahui lebih lanjut saya mengajak Anna untuk pergi
    berkaraoke di tempat tersebut.

    Saat malam minggu, sekitar jam 22.30 saya mengajak Anna untuk
    berkaraoke di tempat tersebut dan Anna pun tidak keberatan,
    sebelumnya saya telah memberitahukan Anna situasi dan keadaannya.
    Sesampai di sana saya langsung membooking sebuah ruangan VIP, kami
    terpaksa membooking ruangan untuk sepuluh orang karena ruangan itu
    yang paling kecil. Lalu kami pun diantar oleh seorang wanita menuju
    ke ruangan yang telah kami booking. Sesampainya di ruangan, wanita
    tersebut menawarkan minuman dan makanan. Kami hanya memesan minuman
    dan makanan kecil saja, kacang garing, karena baru sejam yang lalu
    kami makan. Setelah menerima orderan, wanita tersebut langsung ke
    luar. Sementara itu kami berdua mulai memilih lagu yang ingin kami
    nyanyikan maupun hanya untuk didengar. Dua buah lagu telah selesai
    kami nyanyikan dan pintu terbuka kembali dan masuklah wanita tadi
    sambil membawa pesanan kami.

    Setelah lama menunggu, kami merasa penasaran karena gambar-gambar
    yang hot belum juga muncul di layar TV dan ternyata gambar-gambar hot
    itu baru mulai muncul setelah jam 23.30 WIB. Melihat gambar-gambar
    wanita telanjang itu membuat saya mulai tinggi nafsu seksnya. Saya
    mulai merapatkan duduk saya dengan Anna dan mulai melingkarkan tangan
    saya di pinggangnya. Anna rupanya peka akan perubahan keadaan yang
    terjadi dan ia pun mulai menyandarkan tubuhnya ke dada saya sambil
    terus bernyanyi. Saya sudah sulit berkonsentrasi dengan teks-teks
    yang tertulis di layar TV, tangan saya pun mulai menjalankan tugasnya.

    Pertama saya mulai meraba-raba punggungnya dan kemudian perlahan tapi
    pasti tangan saya mulai berpindah ke bagian depan, tangan saya mulai
    menyentuh gumpalan daging yang terbungkus rapi oleh BH berenda yang
    agak tipis. Saya mulai meremas-remas ke dua gumpalan daging dengan
    bernafsu, Anna mulai mengeluarkan desahan-desahan lembut yang
    menggoda. Desahan Anna itu semakin membuat nafsu seks saya semakin
    meningkat dan segera tangan saya menyelinap di balik kaosnya yang
    ketat dan langsung saya lepaskan cantelan BH di punggungnya yang
    mulus. “Kunci dulu pintunya sayang, entar kalo ada yang masuk
    gimana,” kata Anna, bergegas aku menghampiri pintu dan mencari
    kuncinya. Pintunya tidak berkunci, segera saya berputar otak. Sofa
    yang ada di dekat pintu saya dorong hingga menempel dengan pintu,
    lumayan pintu itu tidak dapat langsung terbuka karena terganjal oleh
    sebuah sofa.

    Langsung saya balik ke sofa tempat saya duduk semula dan mulai
    melepaskan kaos dan beha yang dikenakan Anna. Kali ini Anna tidak
    keberatan dengan tindakan saya malah membantu saya melepaskan kaos
    yang dikenakannya. Begitu kaos dan BH itu terlepas saya melihat dua
    buah gumpalan daging yang sangat menggemaskan, ukurannya tidak
    terlalu besar tapi sangat proporsional dengan tubuh Anna yang
    ramping. Walaupun sering melihat Anna telanjang bulat, akan tetapi
    saya selalu terpesona jika melihat buah dada Anna yang indah dan
    sekal itu. Tak kubiarkan diriku terpesona terlalu lama, langsung
    kuraih buah dada Anna yang sudah menantang untuk diremas-remas dan
    dihisap-hisap. Desahan halus kembali terdengar ketika tanganku mulai
    meremas-remas buah dadanya dan disertai dengan hisapan maupun
    jilatan. “Ahh… ahh… ahh…, nikmat, nikmat, teruskan sayang
    jangan dilepaskan hisapannya,” Anna bergumam dengan penuh nafsu.

    Melihat Anna yang sudah mulai tinggi nafsunya, segera tangan saya pun
    berpindah ke paha. Tangan saya pun mulai menyusup di bawah rok
    mininya dan mulai meraba-raba paha yang putih mulus, sampai tangan
    saya meyentuh CD-nya yang juga berenda. Segera saya pelorotkan CD itu
    dan tangan saya pun kembali bergerilya di pahanya sampai di sebuah
    bukit kecil yang tandus, Anna baru saja mencukur habis bulu rambut
    kemaluannya, sehingga saya dapat dengan leluasa menemukan celah di
    bukit itu. Segera tangan saya mulai menyusup masuk ke dalam celah dan
    mulai memainkan clitorisnya yang empuk dan legit. Tubuh Anna mulai
    bergetar sambil terus mengeluarkan suara desahan-desahan nikmat,
    ahh… ahh… ahh…, nikmat sayang, nikmat sekali, sambil disertai
    dorongan pantat Anna. Saya pun semakin bernafsu untuk meremas-remas
    kemaluannya.

    Tiba-tiba Anna bangkit dari duduknya sambil berkata, “Mas mau lihat
    saya menari striptease tidak?” Walaupun agak sedikit kaget karena
    Anna tiba-tiba berdiri mendadak, segera aku menganggukkan kepala
    pertanda setuju dengan usulnya. Anna pun kembali mengenakan seluruh
    pakaiannya dan mulai memilih lagu yang akan menemaninya menari-nari.

    Anna mulai berdiri di tengah-tengah ruangan dan ketika lagu mulai
    dilantunkan, tubuh Anna mulai meliuk-liuk mengikuti irama lagu. Anna
    meliuk-liukkan tubuh yang sintal dengan lemas dan menggairahkan, Anna
    sesekali meremas-remas buah dadanya dan juga terkadang meraba-raba
    kemaluannya sambil menjulurkan lidahnya. Satu lagu berlalu, Anna pun
    mulai menanggalkan kaos dan BH-nya, sambil terus meliuk-liukkan
    tubuhnya. Saya sebenarnya sudah tidak dapat menahan nafsu seks saya
    lagi, apalagi melihat buah dada Anna bergoyang-goyang dengan
    indahnya. Melihat saya yang mulai blingsatan karena nafsu, Anna
    semakin hot meliuk-liukkan tubuhnya yang sintal dan tiba-tiba ia
    melepaskan rok mininya terus melemparkannya ke saya. “Buka, buka,
    buka CD-nya,” kataku. Mendengar teriakanku Anna semakin kerasukan dan
    ia semakin bernafsu meliuk-liukkan badannya sambil terus
    meremas-remas buah dadanya supaya saya semakin bernafsu.

    Setelah puas melakukan gerakan-gerakan yang merangsang, Anna
    membelakangiku dan mulai memelorotkan CD secara perlahan-lahan yang
    semakin membuat nafsuku tidak tertahankan lagi. Segera saya tubruk
    tubuhnya dan kuremas-remas buah dadanya dari belakang. Tanganku
    dengan cepat menarik lepas CD-nya yang masih menempel di kakinya dan
    tanganku langsung menyusup ke celah di bukitnya yang tandus. Anna pun
    menjerit kenikmatan, “Aahh… ahh… ahh… nikmat, nikmat sekali
    teruskan, teruskan ahh, ahh, ohh… Mas, Anna sudah tidak tahan nich
    pingin ngerasain tusukan pedang Mas yang kuat dan perkasa,” katanya.
    “Ok, Anna,” segera kulepaskan baju dan celana jeans yang kukenakan.

    Tiba-tiba aku teringat bahwa aku membawa seutas tali dan penutup mata
    yang akan kugunakan untuk mengikat tangan Anna dan juga menutupi
    kedua matanya. Segera kusampaikan gagasanku itu sambil terus
    merangsangnya dengan remasan-remasan di buah dadanya maupun di
    kemaluannya. Anna mengangguk-angguk tanda ia menyetujui gagasanku
    itu, segera aku mendudukkan tubuh Anna kembali di sofa dan saya pun
    mulai mengikat kedua tangannya di sofa dan kemudian matanya pun
    kututupi dengan selembar kain. Nafsuku benar-benar memuncak melihat
    Anna yang dalam keadaan telanjang bulat, terikat dan tertutup
    matanya. Melihat Anna yang sudah tidak berdaya dan pasrah, saya pun
    langsung membuka CD yang kukenakan dan mengacunglah penis yang keras
    dan gagah.

    Ketika saya ingin mendekat ke tubuh Anna yang sedang duduk bersandar
    dengan pasrahnya, tiba-tiba tubuh saya disergap dari belakang oleh
    tiga laki-laki yang kekar dan langsung mulut saya dibekap dengan
    sebuah gumpalan kain. Tubuh saya didudukkan di sofa berseberangan
    (sofa di ruangan itu berbentuk huruf U) dengan tubuh telanjang Anna
    dan tubuh saya pun diikat dengan kuat dan erat. “Sorry yach, gue
    pinjem dulu wanita lu, lu nontonin aje kami bertiga menikmati tubuh
    wanita lu, ok.”

    Selesai membereskan aku hingga tak berdaya, ketiga laki-laki itu
    mulai menghampiri tubuh Anna yang masih telanjang dan duduk bersandar
    dengan pasrahnya menunggu untuk disetubuhi.

    Melihat tubuh Anna yang telanjang bulat tanpa seutas benang, dengan
    buah dadanya yang sekal dan menantang serta bukit kemaluannya yang
    tandus telah membuat nafsu seks ketiga laki-laki itu meninggi. Mereka
    pun lalu melakukan undian terlebih dahulu untuk menentukan siapa yang
    berhak menikmati Anna terlebih dahulu. Ternyata yang menang adalah
    laki-laki yang agak kekar dan berkulit gelap, ia tersenyum
    menyeringai dan segera menghampiri Anna dan mulai meremas-remas buah
    dadanya. Anna tidak menyadari bahwa yang meremas-remas buah dadanya
    bukanlah saya lagi, Anna hanya mengeluarkan lenguhan-lenguhan nikmat,
    “Ahh, ahh, ahh, nikmat, nikmat sayang terus, terus, hisap, hisap
    sayang.” Mendengar permintaan Anna untuk menghisap buah dadanya,
    langsung laki-laki itu menghisap-hisap buah dada Anna yang menantang.

    Hisapan dan jilatan laki-laki itu semakin membuat Anna bernafsu,
    terlihat dari tubuhnya yang mengejang-ngejang dan juga puting susunya
    tampak menegang. Anna sudah tidak dapat lagi menahan nafsunya, “Ayo
    sayang masukkan barangmu, cepat sayang, ahh, ahh, aah, aku sudah
    tidak tahan lagi nich,” seru Anna. Permintaan Anna segera disambut
    dengan tusukan kemaluan laki-laki itu yang berukuran cukup besar,
    panjangnya sekitar 17 cm dan tebalnya sekitar 4 cm. Mulanya ujung
    kemaluan laki-laki itu hanya menempel di kemaluan Anna dan perlahan
    tapi pasti ia mulai menggoyangkan pantatnya sehingga kemaluannya
    mulai menusuk ke dalam kemaluan Anna. Setelah yakin kemaluannya pada
    arah yang benar, langsung laki-laki itu menghentakkan pantatnya
    dengan keras sehingga amblaslah seluruh kemaluannya ke dalam kemaluan
    Anna. Ahh… ah… ahh, ooohh, nikmat sayang, nikmat, ohh…
    nikmatnya.” Desahan Anna semakin membuat laki-laki itu mempercepat
    gerakan pantatnya sehingga juga semakin membuat Anna menjerit nikmat.

    Melihat temannya sedang asyik menikmati tubuh telanjang Anna, membuat
    kedua laki-laki yang lainnya menjadi tidak tahan juga. Mereka pun
    akhirnya menghampiri dan mulai ikut menikmati tubuh Anna dengan
    meremas-remas dan menjilati serta menghisap buah dada Anna. Karena
    nafsu sexnya yang sudah memuncak, Anna tidak menyadari bahwa yang
    menikmati tubuhnya tidak hanya satu orang melainkan tiga orang. Anna
    hanya terus mengeluarkan suara desahan-desahan nikmat, sampai suatu
    saat tubuh Anna tiba-tiba mengejang dengan kuat yang menandakan bahwa
    ia telah mencapai puncak kenikmatan yang ternyata dibarengi oleh
    tembakan dari kemaluan si laki-laki itu. Satu menit tubuh Anna
    mengejang-ngejang dengan nikmat dan kemudian tubuh Anna pun mulai
    melemas.

    Setelah selesai menunaikan tugasnya laki-laki yang pertama pun
    mencabut senjatanya dan duduk di sofa dengan tubuh berkeringat.
    Laki-laki yang kedua pun mulai melakukan tugasnya dengan mulai
    merangsang Anna lagi dengan jilatan-jilatan di buah dadanya dan juga
    remasan-remasan di kemaluannya. Setelah beberapa lama Anna mulai
    terangsang lagi dan mulai terdengar kembali suara desahan nikmatnya.
    Tanpa membuang waktu, laki-laki yang kedua pun mulai menancapkan
    kemaluannya di lubang kemaluan Anna. Walaupun ukurannya tidak sebesar
    laki-laki yang pertama tapi karena lubang kemaluan Anna yang masih
    sempit maka tetap saja Anna merasa nikmat dan mulai mendesah, “Ahh,
    ah, ahh, ooh… nikmat, nikmat, ahh… ahh… nikmat sekali.”

    Setelah beberapa menit laki-laki yang kedua tidak lagi dapat menahan
    semburan lahar panas. Rupanya Anna belum mendapatkan orgasme yang
    kedua sehingga cepat-cepat laki-laki yang ketiga menancapkan
    kemaluannya ke lubang kemaluan Anna yang sudah basah oleh cairan dari
    laki-laki yang kedua dan juga cairan dari kemaluan Anna sendiri.
    Laki-laki yang ketiga pun langsung menggempur Anna dengan kecepatan
    tinggi sehingga nafsu Anna kembali meninggi dan Anna pun kembali
    mengeluarkan desahan, “Ahh, ahh, ough… terus, terus, makin cepat,
    makin cepat, ahh… ooogh… nikmat, nikmat, nikmat, ahh…” Setelah
    beberapa menit kemaluan Anna terus digempur akhirnya tubuh Anna
    mengejang dengan keras sambil menjerit nikmat, “Aahh… ooogh…”
    Anna telah mencapai klimaksnya yang kedua yang juga dibarengi dengan
    semburan dari laki-laki yang ketiga.

    Setelah ketiga laki-laki itu menikmati tubuh Anna, muncul niat mereka
    untuk membagi kenikmatan itu dengan teman-teman mereka yang lain yang
    ada di ruangan VIP yang lain. “Bagaimana kalo kita bawa wanita ini ke
    tempat teman-teman kita dan kita nikmatin bersama-sama,” kata salah
    satu dari laki-laki itu. “Setujuuu…” kedua laki-laki itu menyahuti
    ajakan tersebut. “Steve, cepat ambil kamera di tempat anak-anak, kita
    foto dulu nich wanita biar dia nanti nurutin kemauan kita,” segera
    laki-laki yang bernama Steve mengenakan kembali pakaiannya dan
    bergegas keluar dari ruangan. Tak lama kemudian laki-laki yang
    bernama Steve itu pun sudah kembali dan menenteng sebuah kamera.

    “Bangun manis,” kata laki-laki itu seraya melepaskan tutup mata yang
    masih menempel di mata Anna. Rupanya Anna tertidur setelah merasakan
    kenikmatan orgasme sebanyak dua kali. Tubuh Anna terlihat menggeliat
    perlahan dan mulai membuka matanya. Ketika Anna membuka matanya,
    betapa terkejutnya ia melihat ternyata ada tiga laki-laki yang tidak
    ia kenal ada di samping tubuhnya yang telanjang. Tubuh Anna
    meronta-ronta sambil berkata, “Lepaskan saya, lepaskan saya.” “Sabar
    manis, kami akan melepaskan ikatan kamu setelah kami selesai membuat
    foto tubuhmu yang telanjang.” Segera laki-laki itu memotret tubuh
    telanjang Anna dari berbagai arah dan Anna pun tidak dapat berbuat
    banyak untuk menutupi mukanya ataupun kemaluannya karena kedua
    tangannya masih terikat di sofa.

    Setelah laki-laki itu selesai membuat foto telanjang Anna segera ia
    mengeluarkan film dari kamera dan mengantunginya. “Ok, manis kami
    sudah selesai membuat foto telanjangmu jadi sekarang kamu nurut aja
    sama kami atau kami cuci film ini dan kami sebarin ke temen-temen lu
    dan juga orang tua lu!” Mendengar perkataan laki-laki itu Anna
    tersadar bahwa ia tidak mempunyai pilihan lain selain menuruti
    kemauan mereka atau film itu akan membuatnya malu di kemudian hari.

    “Steve lepasin ikatannya.” Setelah ikatannya terlepas segera Anna
    mencari pakaiannya, tapi ternyata pakaiannya sudah berada dalam
    genggaman salah satu laki-laki itu. “Ini yang kamu cari manis,”
    sambil laki-laki itu menunjukkan pakaian Anna. “Udech lu nggak usah
    mikirin buat make pakaian lu lagi, kami semua justru pengen ngeliat
    tubuh lu yang mulus itu tanpa sehelai benang pun. Ayo sekarang lu
    ikut kami ke ruang yang lain.” kata salah satu laki-laki itu. “Eh,
    gimana nich dengan pacarnya, mau kita biarin di sini atau kita ajak
    aje kesebelah biar dia bisa ngeliatin kita semua nikmatin tubuh
    wanitanya.” kata temannya yang lain. “Bawa aje sekalian, ntar kalo
    ketauan ama pelayan di sini bisa berabe, jangan lupa bajunya juga
    dibawa.”

    Kami berdua pun digiring dalam keadaan telanjang bulat keluar dari
    ruangan itu dan menuju ke sebuah ruangan lain yang ada di ujung.
    Sesampai di ruangan itu ternyata di situ ada delapan orang laki-laki
    yang sedang asyik berkaraoke sambil minum-minuman keras. “Hay
    teman-teman, gue bawain oleh-oleh nich buat kita nikmati bersama-sama
    sampe puas”, seraya laki-laki itu mendorong tubuh telanjang Anna ke
    tengah-tengah ruangan. Melihat tubuh Anna yang telanjang bulat,
    segera semua laki-laki itu berteriak-teriak kegirangan. “Wow, ok
    bener nich oleh-oleh lu, dapat dari mana? Dan siapa tuch laki-laki
    yang lu bawa?” tanya temannya. “Gue nemuin wanita ini di ruangan
    karaoke lain dan ini laki-laki adalah pacarnya, tapi dia udeh
    ngijinin kita untuk nikmatin tubuh wanitanya kok, iya khan?” seraya
    laki-laki itu mendorong tubuhku ke lantai hingga aku pun terjerembab
    di lantai. “Ok, teman-teman mari kita mulai pestanya jangan
    buang-buang waktu lagi.”

    “Eh, lu nari-nari dulu dech buat kami makin nafsu dan lu musti
    memohon-mohon kepada kami semua supaya kami mau nikmatin tubuh lu,”
    seru salah seorang laki-laki itu. Mendengar perintah itu Anna hanya
    bisa pasrah dan mulai menggoyangkan tubuhnya yang putih mulus itu.
    “Ayo narinya yang semangat donk, kayak tadi waktu lu nari buat laki
    lu,” rupanya laki-laki itu sudah mengintip kami dari awal. Dengan
    terpaksa Anna pun mulai menggoyang-goyangkan tubuhnya dengan lebih
    bersemangat dan Anna pun berusaha menikmati keadaan itu. Lama
    kelamaan pun Anna semakin hot menggoyangkan tubuh sambil
    meremas-remas buah dadanya dan juga kemaluannya, sambil mengeluarkan
    suara desahan, “Aahh, ahh, ayo nikmatin tubuh saya, ahh… ahh, ayo
    siapa yang mau nikmatin saya, ayo silakan nikmatin tubuh saya, aahh,
    ahh, jangan malu-malu.”

    Melihat Anna yang menari-nari dengan hot, maka semua laki-laki itu
    mulai melepaskan pakaiannya satu-persatu hingga telanjang bulat. Anna
    sempat terkaget-kaget ketika melihat kemaluan laki-laki itu yang
    sudah berdiri tegak semua dan sebagian besar berukuran besar, lebih
    kurang 18 cm dan ketebalannya sekitar 4,5 cm. “Ayo manis silakan
    pilih yang mana yang mau lu pake duluan,” sambil kesebelas laki-laki
    itu merubungi tubuh telanjang Anna. Rupanya dikelilingi laki-laki
    telanjang telah membuat sensasi lain bagi Anna, ia merasakan suatu
    keinginan yang selama ini terpendam dalam dirinya, yaitu berhubungan
    seks dengan beberapa orang laki-laki sekaligus dapat terwujudkan
    walaupun keadaan ini sebenarnya tidak ia inginkan. Melihat kesebelas
    penis mengacung di dekatnya seakan-akan meminta untuk dielus dan
    diremas, maka Anna sengaja memainkan penis-penis itu sehingga membuat
    para laki-laki itu semakin tidak dapat menahan nafsunya.

    “Ayo cepetan pilihnya manis atau lu mau kita semua sekaligus
    menikmati tubuh lu.” Anna hanya diam saja sambil ia memainkan dua
    buah kemaluan yang ukurannya paling besar sehingga membuat kedua
    laki-laki itu blingsatan keenakan, “Oohh… ohh… nikmat juga
    remesan lu manis.” Tetapi hanya sebentar saja Anna memainkan kedua
    kemaluan itu segera ia berpindah ke kemaluan yang lainnya lagi.
    “Rupanya lu minta dikerjain sekaligus dengan beberapa laki-laki, ok
    kalo itu maunya lu maka akan kami berikan manis.”

    Anna pun disuruh berlutut dan menghisap kemaluan salah seorang
    laki-laki dan setelah cukup basah maka Anna pun disuruh berjongkok di
    atas kemaluan laki-laki yang berdiri tegak, dengan perlahan Anna
    mulai memasukkan kemaluan itu ke dalam kemaluannya, dengan perlahan
    tapi pasti kemaluan itu terbenam semuanya ke dalam kemaluan Anna yang
    diiringi jeritan nikmat dari Anna, “Ahh… ahh… ahh.” Kemudian Anna
    disuruh menumpukkan tubuhnya dengan kedua buah tangannya sehingga
    pantat Anna agak menungging yang segera disambut dengan kemaluan yang
    telah ia jilati, perlahan tapi pasti kemaluan itu menerobos masuk ke
    lubang pantatnya, tubuh Anna mengejang karena lubang pantatnya terasa
    nyeri dengan masuknya kemaluan itu, tiba-tiba laki-laki itu
    menghentakkan dengan keras pantatnya sehingga seluruh kemaluannya
    amblas ke dalam lubang pantat Anna, dan Anna pun menjerit antara
    nikmat dan sakit.

    Melihat mulut Anna yang terbuka lebar, seorang laki-laki yang tepat
    berdiri di depan muka Anna langsung memasukkan kemaluannya ke dalam
    mulut Anna sehingga Anna pun tersedak karena sekarang mulutnya
    tersumpal dengan kemaluan. Selain itu dua orang laki-laki lain tidak
    mau menyia-nyiakan buah dada Anna yang ranum dan sekal itu, segera
    kedua laki-laki itu pun menjilati dan menghisap-hisap dengan penuh
    nafsu.

    Jadilah Anna dinikmati oleh lima orang sekaligus yang membuat Anna
    tidak dapat menahan nikmat yang dirasakan, sakit yang dirasakan di
    lubang pantatnya pun telah berubah menjadi kenikamtan yang tiada
    taranya. Dengan penuh semangat kelima laki-laki itu pun menikmati
    tubuh mulus Anna sehingga membuat Anna sampai orgasme tiga kali dan
    pada orgasme yang keempat kenikmatan itu semakin lengkap dengan
    disertai semburan dari tiga kemaluan laki-laki yang memenuhi di
    setiap lubang yang dimilikinya, kemaluannya, lubang pantatnya dan
    mulutnya. Ketiga laki-laki yang telah mendapatkan kenikmatan segera
    digantikan dengan tiga orang laki-laki lainnya dan hal ini terus
    dilakukan sampai semua laki-laki mendapatkan kepuasannya dan Anna pun
    sudah tidak terhitung lagi berapa kali ia mendapatkan orgasmenya.
    Setelah lebih kurang 3 jam para laki-laki itu menikmati Anna, mereka
    pun kecapaian dan beristirahat. Anna pun kecapaian dan terkulai lemas
    dengan perasaan nikmat yang tidak terlupakan.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    15 mins